Header Ads Widget

pasang

Alirman Sori : Penundaan Pemilu "Ciderai" Domokrasi

Alirman Sori

"Penundaan pemilu selain melawan kedaulatan rakyat juga melanggar konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk tidak menimbulkan kegaduhan demokrasi, jangan membuat keputusan politik yang tidak populer".


Jakarta, fokusteropong.com - DR. H. Alirman Sori, SH. MHum, Anggota DPS RI utusan Sumatera Barat, berharap para elit politik untuk mengakhiri wacana atau keinginan menunda pemilu, sampainya Selasa (1/3/22) melalui siaran pers-nya.

"Karena semestinya, para elit politik meneguhkan kedaulatan rakyat sebagai pemilik demokrasi. Jangan pancing rakyat untuk marah", tegas Alirman Sori.

Ditambahkannya, penundaan pemilu selain melawan kedaulatan rakyat juga melanggar konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk tidak menimbulkan kegaduhan demokrasi, jangan membuat keputusan politik yang tidak populer yang pada akhirnya membuat rakyat marah.

Saat ini, terlalu banyak energi terbuang percuma pasca mencuatnya wacana tiga periode, perpanjangan masa jabatan dan ingin menunda pemilu, semua ini kalau dilakukan melanggar konstitusi, tegas Alirman Sori

"Semestinya menghadapi pesta demokrasi 2024 nanti, para elit politik berfikir jernih dan bersikap empati merebut hati rakyat untuk meraih sukses. Seharusnya  sisa waktu menjelang pelaksanaan pemilu 2024, mereka memperbanyak program dan kegiatan edukasi kepada rakyat untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas", imbau Alirman.

"Diawal-awal reformasi, saat menghadapi pemilu 1999, kita merasakan betapa hebatnya parpol peserta pemilu yang berlomba-lomba turun lapangan memberikan edukasi politik kepada rakyat, dan pesta demokrasi pemilu waktu itu, rakyat begitu berdaulat untuk menentukan pilihannya", urainya meningatkan lagi.

Dijelaskannya lagi, proses politik dari masa ke masa mulai bergeser. Karena pelibatan rakyat dalam demokrasi mengalami degradasi. Rakyat hanya terlibat pada hari pencoblosan. Itu karena pendidikan politik kepada rakyat sangat minim.

Untuk itu Alirman Sori, menyarankan para elit politik sebagai pemegang tongkat komando politik di republik ini, untuk fokus secara struktural menggerakan mesin partai untuk menyambangi rakyat, memberikan diklat khusus kepada kader dan masyarakat daripada menyalakan toa penundaan pemilu.

Diakui, Alirman Sori pada pemilu 1999 dan 2004, saat itu sangat dirasakan kehadiran parpol ditengah masyarakat. Terjalin kehangatan hubungan parpol dengan konstitusi, tetapi mulai pemilu 2009 sampai 2019 terasa berjarak, karena minimnya konsolidasi antara parpol dengan konstitusi, akhir Alirman Sori.(ha)

Posting Komentar

0 Komentar