Header Ads Widget

pasang

Tanah Datar Jadi Panggung ASEAN: AHF 2025 Deklarasi Pariwisata Berbasis Budaya

 


Tanah Datar, Fokusteropong.com – Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, S.Psi menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Nation Seminar On Cultural and Tourism “Asean Homestay Forum (AHF) 2025 Declaration” yang digelar di Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar, baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Fadly yang juga menjadi salah satu pemateri menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan menjadikan Tanah Datar sebagai bagian dari momentum penting ini. Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi wisata alam, sejarah dan budaya yang luar biasa seperti Istano Basa Pagaruyung, Panorama Tabek Patah, Puncak Pato, Aua Sarumpun serta atraksi budaya seperti Pacu Jawi dan kuliner khas yang menggugah selera, ujarnya.

Ia menekankan bahwa sektor pariwisata telah menjadi penopang ekonomi masyarakat dan sumber pendapatan daerah. Karena itu, perlu kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri wisata yang berkelanjutan. Kami berharap melalui forum ini lahir kebijakan-kebijakan konkret dari pemerintah dan penggiat pariwisata, sehingga sektor ini semakin berkembang dan menjadi unggulan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tambahnya.

Ahmad Fadly juga menyebutkan bahwa AHF 2025 Declaration merupakan langkah strategis menuju sinergi pariwisata ASEAN yang berakar pada kekuatan budaya lokal. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, forum ini diharapkan melahirkan gagasan besar yang membawa homestay dan pariwisata daerah menuju panggung global.

Sekretaris Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Fauzan, mewakili Gubernur Sumbar, turut menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Sumatera Barat sebagai tuan rumah AHF Declaration 2025. Kami berterima kasih kepada IHSA atas kepercayaan yang diberikan kepada Sumatera Barat. Ini menjadi kebanggaan sekaligus peluang besar untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya daerah ke tingkat regional, katanya.

Ia juga menekankan pentingnya peran homestay dalam ekosistem pariwisata. Menurutnya, homestay bukan sekadar tempat bermalam, melainkan gambaran dari keramahan masyarakat dan budaya lokal. Pemerintah Daerah berharap agar para pelaku homestay terus aktif berinovasi dan mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing, ujarnya.

Ketua DPP Indonesia Homestay Association (IHSA), Alvi Pongoh, menyampaikan bahwa AHF diharapkan menjadi ruang kolaborasi lintas negara dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Tujuan utama kegiatan ini adalah membangun jejaring ASEAN Homestay Forum sebagai ruang bersama seluruh pelaku homestay dan pariwisata daerah. Forum ini akan menjadi penggerak pertukaran pengetahuan, budaya, serta peningkatan standar pelayanan yang berdaya saing global, katanya.

Ia menambahkan bahwa sektor homestay memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi masyarakat berbasis pariwisata, terutama di pedesaan dan nagari. Melalui homestay, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan langsung nilai budaya, keramahan lokal, dan kearifan masyarakat setempat.

Presiden Malaysian Homestay Dt. Sahariman bin Hamdan menyampaikan bahwa program ini sebelumnya telah dilaksanakan di Djogjakarta dan Manado, dan kini di Tanah Datar. Ia berharap tahun depan bisa dilaksanakan di Malaysia. Ia juga memuji lawatan rombongan Malaysia sebanyak 25 orang selama 5 hari 4 malam di Sumatera Barat yang dinilai sangat berkesan, dengan alam yang indah, kuliner yang enak, dan biaya yang terjangkau.(A)

Posting Komentar

0 Komentar