Limapuluh Kota, Limapuluhkota--Waktu seakan berhenti di Nagari Gunuang Malintang, Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat, (07/01/2022). Ratusan anak nagari Gunuang Malintang sejenak meninggalkan aktivitas sehari-hari. Mereka tumpah ruah terkonsentrasi di Tepian Batang Maek larut dalam eforia kemenangan prestisius tradisi asli Gunuang Malintang, sebagai Juara I Nasional kategori Atraksi Budaya (Cultural Attraction) di perhelatan Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021 besutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Stable Sekayu, Sumatera Selatan, November 2021 lalu.
Kebahagian dan kemeriahan warga semakin komplet, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menyerahkan secara langsung tropi API Award 2021 kepada anak nagari Gunuang Malintang melalui Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Gunuang Malintang, B. Dt. Sinaro.
Turut hadir syukuran atas keberhasilan yang diraih tradisi Bakajang dalam API Award 2021 lalu. Dalam acara yang digelar di jalan Pasar Lama Nagari Gunuang Malintang, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar, Anggota DPRD dari Dapil II Darlius dan Syamsuwirmab, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Eki H. Purnama Camat beserta Forkopimca Kecamatan Pangkalan, Niniak Mamak, dan tokoh masyarakat Gunuang Malintang.
Syukuran kemenangan Bakajang tersebut juga tak lepas dengan kekhasan Gunuang Malintang. Kegiatan utama dimulai bakda salat Jumat, didahului tradisi "Makan Bajamba", lalu dilanjutkan arak-arakan diiringi musik tradisional menuju lokasi utama syukuran Bakajang.
Bupati Safaruddin dalam sambutannya menyampaikan selamat dan penghargaan kepada masyarakat Gunuang Malintang atas diraihnya API Award 2021. Menurutnya, prestasi yang diraih oleh tradisi Bakajang tak hanya oleh keriuhan ‘Alek Bakajang’ setiap tahun semata tetapi lebih kepada muatan nilai adat dan budaya pada tradisi Bakajang. “Inilah poin yang sangat diperhitungkan dalam penilaian API Award 2021, dan Bakajang sarat dengan tingginya nilai-nilai budaya,” jelas Bupati Safaruddin.
Ketinggian nilai-nilai dan budaya ulas Bupati perlu dilestarikan secara turun-temurun kepada generasi penerus masyarakat Gunuang Malintang. Pada kesempatan itu, Bupati menyarankan agar hal ihwal tentang Alek Bakajang perlu ditulis dan didokumentasikan secara komprehensif dan lengkap, sehingga bisa dibaca oleh generasi mendatang.
Di sisi lain, Bupati mengingatkan anak nagari Gunuang Malintang, selain timbulnya kebanggaan hendaknya momentum juga dimanfaatkan untuk kemajuan Gunuang Malintang terutama di sektor kepariwisataan. Langkah ini penting, dalam menyongsong Bakajang dan Gunuang Malintang menjadi tujuan wisata nasional buah dari posisi Juara I API Award 2021.
Untuk itu keluhuran tradisi Bakajang, keindahan alam, kuliner yang khas, perlu dikemas secara menarik sehingga mengundang wisatawan untuk mengunjungi Gunuang Malintang.
Mendukung saran Bupati, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar, mengusulkan perlu pendirian Museum Bakajang di Gunuang Malintang. Ini untuk mengantisipasi wisatawan yang berkunjung di luar waktu Alek Bakajang di gelar, yang lazimnya satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Kajang atau sampan/perahu nanti disimpan di Museum Bakajang, sehingga kata Syamsul Mikar, bagaimana rupa Bakajang bisa lebih dekat dirasakan oleh wisatawan. “Jadi selesai iven, Bakajang tak perlu dibongkar lagi, kita simpan sementara di museum, nanti saat alek Bakajang tiba bisa digunakan kembali,” terang Wakil Ketua DPRD.
Sementara itu, Walinagari Gunung Malintang, Wido Putra menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Niniak Mamak, teristimewa masyarakat Nagari Gunuang Malintang atas dukungan dan pembinaan sehingga Bakajang berhasil menjadi tradisi budaya terbaik di tingkat Nasional. Pihaknya meyakini, dengan adanya penghargaan di tingkat nasional ini akan berdampak terhadap kemajuan Nagari Gunung Malintang. "Kemenangan ini bukti kekompakan kita semua. Banyak harapan yang bisa kita kembangkan disini. Bakajang akan memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat," katanya. Di sisi lain, dia berharap acara Bakajang yang sebelumnya sempat ditiadakan akibat Pandemi covid-19 dapat kembali digelar pada tahun ini. "Semoga tahun ini acara Bakajang dapat digelar kembali dan mampu menarik para wisatawan berkunjung ke Gunung Malintang," pungkasnya. (s)
Limapuluh Kota, Limapuluhkota--Waktu seakan berhenti di Nagari Gunuang Malintang, Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat, (07/01/2022). Ratusan anak nagari Gunuang Malintang sejenak meninggalkan aktivitas sehari-hari. Mereka tumpah ruah terkonsentrasi di Tepian Batang Maek larut dalam eforia kemenangan prestisius tradisi asli Gunuang Malintang, sebagai Juara I Nasional kategori Atraksi Budaya (Cultural Attraction) di perhelatan Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021 besutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Stable Sekayu, Sumatera Selatan, November 2021 lalu.
Kebahagian dan kemeriahan warga semakin komplet, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menyerahkan secara langsung tropi API Award 2021 kepada anak nagari Gunuang Malintang melalui Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Gunuang Malintang, B. Dt. Sinaro.
Turut hadir syukuran atas keberhasilan yang diraih tradisi Bakajang dalam API Award 2021 lalu. Dalam acara yang digelar di jalan Pasar Lama Nagari Gunuang Malintang, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar, Anggota DPRD dari Dapil II Darlius dan Syamsuwirmab, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Eki H. Purnama Camat beserta Forkopimca Kecamatan Pangkalan, Niniak Mamak, dan tokoh masyarakat Gunuang Malintang.
Syukuran kemenangan Bakajang tersebut juga tak lepas dengan kekhasan Gunuang Malintang. Kegiatan utama dimulai bakda salat Jumat, didahului tradisi "Makan Bajamba", lalu dilanjutkan arak-arakan diiringi musik tradisional menuju lokasi utama syukuran Bakajang.
Bupati Safaruddin dalam sambutannya menyampaikan selamat dan penghargaan kepada masyarakat Gunuang Malintang atas diraihnya API Award 2021. Menurutnya, prestasi yang diraih oleh tradisi Bakajang tak hanya oleh keriuhan ‘Alek Bakajang’ setiap tahun semata tetapi lebih kepada muatan nilai adat dan budaya pada tradisi Bakajang. “Inilah poin yang sangat diperhitungkan dalam penilaian API Award 2021, dan Bakajang sarat dengan tingginya nilai-nilai budaya,” jelas Bupati Safaruddin.
Ketinggian nilai-nilai dan budaya ulas Bupati perlu dilestarikan secara turun-temurun kepada generasi penerus masyarakat Gunuang Malintang. Pada kesempatan itu, Bupati menyarankan agar hal ihwal tentang Alek Bakajang perlu ditulis dan didokumentasikan secara komprehensif dan lengkap, sehingga bisa dibaca oleh generasi mendatang.
Di sisi lain, Bupati mengingatkan anak nagari Gunuang Malintang, selain timbulnya kebanggaan hendaknya momentum juga dimanfaatkan untuk kemajuan Gunuang Malintang terutama di sektor kepariwisataan. Langkah ini penting, dalam menyongsong Bakajang dan Gunuang Malintang menjadi tujuan wisata nasional buah dari posisi Juara I API Award 2021.
Untuk itu keluhuran tradisi Bakajang, keindahan alam, kuliner yang khas, perlu dikemas secara menarik sehingga mengundang wisatawan untuk mengunjungi Gunuang Malintang.
Mendukung saran Bupati, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar, mengusulkan perlu pendirian Museum Bakajang di Gunuang Malintang. Ini untuk mengantisipasi wisatawan yang berkunjung di luar waktu Alek Bakajang di gelar, yang lazimnya satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Kajang atau sampan/perahu nanti disimpan di Museum Bakajang, sehingga kata Syamsul Mikar, bagaimana rupa Bakajang bisa lebih dekat dirasakan oleh wisatawan. “Jadi selesai iven, Bakajang tak perlu dibongkar lagi, kita simpan sementara di museum, nanti saat alek Bakajang tiba bisa digunakan kembali,” terang Wakil Ketua DPRD.
Sementara itu, Walinagari Gunung Malintang, Wido Putra menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Niniak Mamak, teristimewa masyarakat Nagari Gunuang Malintang atas dukungan dan pembinaan sehingga Bakajang berhasil menjadi tradisi budaya terbaik di tingkat Nasional. Pihaknya meyakini, dengan adanya penghargaan di tingkat nasional ini akan berdampak terhadap kemajuan Nagari Gunung Malintang. "Kemenangan ini bukti kekompakan kita semua. Banyak harapan yang bisa kita kembangkan disini. Bakajang akan memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat," katanya. Di sisi lain, dia berharap acara Bakajang yang sebelumnya sempat ditiadakan akibat Pandemi covid-19 dapat kembali digelar pada tahun ini. "Semoga tahun ini acara Bakajang dapat digelar kembali dan mampu menarik para wisatawan berkunjung ke Gunung Malintang," pungkasnya. (s)
0 Komentar