Payakumbuh, Fokusteropong. Com – alah satu kepala sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Payakumbuh diduga dilaporkan dan diisukan terlibat kasus penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh pihak internal sekolah itu sendiri.
Berbagai kabar miring terkait kasus ini mulai merebak kasus sampai kepada banyak orang. Media ini kemudian mengonfirmasi kepada pihak terlibat dan terkait di Pemerintah Kota Payakumbuh untuk kejelasan apa yang menimpa sang kepala sekola
Kadis Pendidikan Kota Payakumbuh Dr. Dasril saat ditemui media ini mengatakan segala persoalan harus diklarifikasi dulu ke pihak-pihak yang terkait, jangan hanya dari satu sumber saja. Contohnya seperti permasalahan SMPN 2 Payakumbuh ini, adanya surat-surat yang dikirim secara liar atau isu-isu yang belum tau kebenarannya.
“Dalam masalah ini, ada 60 orang personil di SMP 2 Payakumbuh, baik itu kepala sekolah, wakil, dan guru sendiri terbagi menjadi empat kubu. Nah kita telah melakukan klarifikasi ke pada empat kubu tersebut tentang 13 persoalan yang menjadi permasalahan, di sana kita telah lakukan investigasi selama 2 minggu. Nah jadi apa yang menjadi permasalahan tersebut tidak jelas dan tidaklah benar,” imbuhnya.
Dasril menegaskan oknum yang membuat laporan tersebut telah melakukan klarifikasi serta mencabut laporan mereka kembali, dan hal tersebut dinyatakan dengan perjanjian atau pernyataan tandatangan yang dilengkapi dengan matera
“Jadi semua persolan tersebut telah selesai,” ucap Dasril.
Dari sisi Kepala Inspektorat Andri Narwan, Jumat (24/2), kepada media mengatakan saat ini timnya masih bekerja memeriksa adanya laporan yang masuk, tapi yang pasti inspektorat melakukan pemeriksaan sesuai dengan pengaduan yang ada. Pihaknya juga berterimakasih kepada masyarakat yang sudah melakukan kontrol terkait jalannya pemerintahan di Pemda Kota Payakumbuh.
“Juga kami sampaikan terima kasih kepada media yang sudah melaksanakan tugasnya, dan kami berharap kerjasama dan sinergi ini tetap dilanjutkan dan ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Payakumbuh Desfiwati menyampaikan sangat prihatin dan menyayangkan apa yang telah terjadi. Pihaknya meminta agar masyarakat dapat memahami persoalan yang terjadi dengan jernih, supaya tidak muncul pemahaman dan pemikiran negatif di tengah-tengah masyarakat.
“Segala sesuatu terkait dugaan tersebut, inspektorat telah melakukan pemeriksaan serta investigasi tentang semua berkas maupun dokumen yang mereka butuhkan, dan kami dari pihak sekolah telah memberikan dan melengkapi semua berkas tersebut,” ujarnya.
Bahkan, kata Desfiwati, pada hari ini, Jumat (24/2) pihak inspektorat juga datang ke sekolah untuk menjemput segala kekurangan bahan tersebut, seperti buku pengelolaan infak, dan semua data-data yang mereka butuhkan.
“Sebelumnya sekolah kami juga telah dilakukan pemeriksaan oleh dinas pendidikan, dan dinas juga telah melakukan pemeriksaan terhadap aset yang dibeli di tahun 2022. Semua ini telah kami serahkan dan kami lengkapi,” terangnya.
Desfiwati juga menambahkan, semua kebijakan yang diambil sekolah, baik itu peraturan sekolah, maupun berbentuk berupa uang, partisipasi, dan juga hal-hal yang lain untuk kemajuan SMPN 2 Payakumbuh selalu melakukan musyawarah dan mufakat dengan guru-guru di sekolah.
“Pada hari Rabu kemarin, semua yang membuat laporan awalnya sebanyak 21 orang tentang desakan untuk memindahkan saya (kepala sekolah) telah mencabut kembali laporannya, karena tindakan mereka tidak sesuai dengan tupoksi yang telah mereka lakukan, serta telah menimbulkan pemikiran yang negatif, dan itu dibuktikan dengan perjanjian dan di sepakati dengan tanda tangan di atas materai,” pungkasnya
0 Komentar