Bangkinang Kota, Fokusteropong. Com - Penjabat Bupati Kabupaten Kampar mendukung penuh keberadaan AGPAII di Kabupaten Kampar. Eksistensi guru agama sangat penting dalam membentuk Budi pekerti dan karakter anak didik yang merupakan generasi penerus harapan masa depan bangsa.
Penjabat Bupati Kabupaten Kampar, DR. H. Kamsol, MM saat menerima silaturrahmi Asosiasi Guru Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Kampar beberapa hari yang lalu di rumah dinasnya mengatakan, bahwa pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten Kampar sangat mendukung seluruh kegiatan dan eksistensi AGPAII di Kabupaten Kampar. Kamsol bahkan berharap, AGPAII bisa selalu bersinergi dengan Pemkab Kampar dalam membina dan mendidik anak-anak Kampar agar memiliki budi pekerti dan akhlak serta karakter yang baik.
Kamsol dihadapan puluhan pengurus AGPAII Kabupaten Kampar mengatakan, pendidikan agama sangat dibutuhkan bagi anak-anak di sekolah. "Kecerdasan tidak dibarengi ilmu agama, itu berbahaya. Orang cerdas yang tidak memiliki budi pekerti dan karakter yang baik, bisa menjadikan mereka seorang penjahat dan teroris yang sangat berbahaya, apalagi anak yang cerdas tersebut terpengaruh oleh aliran yang sesat", ungkap Kamsol.
Sementara itu, Ketua DPD AGPAII Kampar, M.Hendra Yunal, S.Pd.I, M.Si didampingi sekretaris, Imam Farih, S.Pd.I, M.Pd. (14/122) kepada wartawan menyampaikan komitmennya untuk menjadikan AGPAII sebagai rumah besar Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Para guru agama senantiasa mengajarkan nilai Islam Wasyatiah (Islam yang Rahmatan lil a’lamin), ungkap Hendra Yunal.
Lebih lanjut Hendra Yunal menjelaskan, bahwa AGPAII merupakan wadah berkumpulnya pemikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kompetensi, memberdayakan potensi sebagai ikhtiar mengembangkan mutu proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang optimal, serta meningkatkan kesejahteraan GPAI melalui jalinan silaturahmi antar pengurus atau anggota dalam organisasi profesi AGPAI.
"AGPAII selalu berkomitmen untuk selalu mendidik, membimbing, melatih dan menyiapkan para peserta didik, sehingga memiliki kemampuan berkreasi, mengatur dan memelihara kreasinya (tetap di jalan fitri, atau Sa’adah fiddarain), agar selalu memberikan maslahat bagi diri, masyarakat dan dunia secara luas (rahmatan lil a’lamin)", ungkap Hendra Yunal.
Hendra Yunal mengatakan, bahwa DPD AGPAII Kampar juga melakukan advokasi terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh Guru PAI di Kabupaten Kampar. AGPAII Kampar akan terus memperjuangkan persoalan belum cairnya sertifikasi Guru PAI Honorer, Minimnya kuota PPG bagi Guru PAI, serta Melakukan koordinasi kepada pihak berwenang agar memberikan formasi yang banyak bagi Guru PAI pada pengangkatan PPPK yang akan datang, ungkap Hendra Yunal.
Hendra Yunal juga menyampaikan apresiasi kepada Penjabat Bupati Kampar yang telah menyambut dan mendukung penuh eksistensi dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh AGPAII Kabupaten Kampar. Dalam waktu dekat, AGPAII Kampar akan melaksanakan kegiatan Pelantikan DPC AGPAII kecamatan se Kabupaten Kampar, Seminar Nasional tentang Karakter Building, serta Deklarasi Akbar Guru PAI Kampar MODIS (Moderat, Inovatif dan Santun), ungkap Hendra Yunal.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPD. AGPAII yang juga Ketua Umum PERGUNU Kampar, Imam Farih menambahkan, bahwa AGPAII wadah mempersatukan, mempersaudarakan, Merekat Hati dan Menjunjung Tinggi Silaturrahmi tanpa Sekat, Tanpa Perbedaan para GPAI di Kabupaten Kampar. AGPAII merupakan rumah besar kita untuk berkumpul, baik GPAI yang PNS maupun honorer. Baik GPAI di sekolah negeri maupun swasta, ungkap Imam Farih.
Imam Farih menjelaskan, setidaknya ada 3 poin penting yang menjadi sektor fokus advokasi kita untuk guru PAI Indonesia yang menjadi PR bagi pemerintah. Diantaranya: 1). Tuntaskan antrian panjang PPG PAI. PPG-kan GPAI yang belum PPG, Pretest-kan yang belum pretest; 2). Cukupkan kuota ASN PPPK untuk guru PAI di semua Kabupaten Kota dan Provinsi se- Indonesia; dan 3). Kuatkan pendidikan agama dan guru agama sebagai bagian penting dan strategis untuk membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang bermartabat di bawah naungan NKRI, ungkap Imam Farih. (Adi Jondri).
0 Komentar